Orang Bijak Berkata : Jangan Pernah Menilai Dalam Sebuah Peristiwa Itu Dari Satu Sisi.

Kisah Motivasi Islamiyah - Jurnalis169.com - Jika kita dalam kehidupan di lingkungan masyarakat menanamkan sifat karakter rasa saling mengasihi, memaafkan, menolong, menghormati yang semuanya sepakat bisa terikat satu sama lain, niscaya banyak dari permasalahan lingkungan maupun kegelisahan hidup yang kita hadapi akan dapat diselesaikan.

Hal itu disebabkan mayoritas dari problem sosial yang muncul berasal dari perselisihan pribadi di antara kita yang kemudian merembet kepada timbulnya rasa marah, dendam, dan permusuhan.

Jika kita merujuk kepada pedoman yang ditinggalkan Rasulullah Saw. maka akan kita temukan banyak wasiat beliau yang berbicara tentang pentingnya menjaga persaudaraan.

Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman, “Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertaqwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:224).

Juga dalam firman-Nya yang lain, yang artinya:

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan kurnia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali-Imrân, 3:103).

Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya.” (HR. Al-Bukhari). 

“Alangkah baiknya orang-orang yang sibuk meneliti aib diri mereka sendiri dengan tidak mengurusi (membicarakan) aib-aib orang lain.” (HR. ad-Dailami).

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya).” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain Rasulullah shalallahu alaihi wasallam telah bersabda:

“Janganlah kamu saling dengki dan iri dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Jangan saling benci dan jangan saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. 

Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya dengan tidak menzaliminya, tidak mengecewakannya, tidak membohonginya dan tidak merendahkannya. Letak taqwa ada di sini Nabi Muhammad SAW saat menunjuk ke dada beliau sampai diulang tiga kali. Seorang patut bila dinilai buruk apabila merendahkan saudaranya yang muslim. Seorang muslim haram menumpahkan darah, merampas harta, dan menodai kehormatan muslim lainnya.” (HR. Muslim).”

Bunuhlah keburukan dari orang lain dengan cara mencabutnya dari hatimu.” (Khalifah Rasyidun).

Di antara perbuatan yang mencelakakan penyakit hati ialah sifat dengki atau hasad terhadap di antara kita sebagai kaum muslimin, senang melihat orang lain mendapat kesusahan, penderitaan, memendam permusuhan, busuk hati terhadap orang lain, tidak mempunyai perasaan rahmat dan belas kasihan dan suka berprasangka buruk terhadap sesama kita atau orang lain. Semua sifat ini termasuk perbuatan yang membinasakan.

Nabi Saw bersabda, “Apabila ada orang yang mencaci-maki kamu tentang apa yang dia ketahui pada dirimu, janganlah kamu (menjawab-membalas) mencaci-maki dia tentang apa yang kamu ketahui pada dirinya (atau keluarganya) karena pahalanya untuk kamu dan kecelakaan untuk dia.” (HR. ad-Dailami).


Yang kita harus tahu dan senantiasa harus ingat, bahwa manusia tidak steril dari kesalahan. Sesungguhnya kebahagiaan hakiki hanya akan menjadi milik kita manakala kita menjauhi semua bentuk permusuhan lahir maupun batin dengan orang lain, dan senantiasa menjadik orang yang mempunyai hati yang tulus dan lurus kepada sesama kita.

Rasulullah Saw. telah bersabda, “Muslim yang lain adalah bersaudara bagi masing-masing kalian. Oleh karena itu, berbuat baiklah terhadap mereka, damaikanlah apabila terjadi perselisihan di antara mereka, minta tolonglah kepada mereka terhadap hal-hal yang tidak dapat kalian hadapi, serta bantulah mereka dalam menghadapi hal-hal yang tidak mampu mereka atasi.” (HR. Ahmad).

Wallahu A’lam bish Shawab
Diberdayakan oleh Blogger.